Friday, August 3, 2018

Mengapa Kita Selalu Gagal ? Inilah Penyebabnya

Pernahkah Anda merasa memiliki banyak waktu luang dan kesempatan sampai akhirnya tersadar bahwa itu semua adalah ilusi semata?

Dulu saya memahami bahwa apapun yang ditakdirkan untuk saya, bagaimanapun caranya akan menjadi milik saya.

Baca juga :

Memang anggapan tersebut tidak sepenuhnya salah, tapi dengan mindset tersebut saya cenderung menjadi lebih pasrah dan kurang memiliki daya juang.


Saya mengira saya akan selalu memiliki waktu dan kesempatan sehingga saya lebih memilih menunda melakukan hal yang harus saya lakukan.

Baca juga

Dari kebiasaan buruk tersebut nyatanya . . . selalu berujung pada penyesalan. Misal Anda menyukai seorang wanita namun Anda tidak kunjung menyatakan perasaan Anda dengan dalih menunggu waktu yang tepat. Akhirnya Anda menyesal ketika si dia telah berada di pelukan orang lain.

Anda selalu menunda-nunda untuk mengunjungi orang tua dengan dalih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan dan masih ada minggu depan. Atau sesederhana ingin membeli siomay atau apapun berdalih “ah ntar aja, masih mager” dan ketika benar-benar akan beli si abang siomay telah pergi (paling sering banget kejadian nih hehe).

Baca juga

Kita seringkali berpikir masih ada esok hari sebagai pembenaran atas kemalasan kita, padahal kesempatan dan momen berharga biasanya tidak datang dua kali. Entah dalam hal percintaan, karir, bisnis, keluarga, atau apapun.


Memang rezeki, jodoh, ajal sudah ditentukan. Dan rezeki juga tidak akan jatuh ke tangan yang salah. Tapi semua keberuntungan dan kesempatan baik tidak datang ketika kita bermalasan dan berpangku tangan.


Belajar dari pengalaman, jika saya disuruh memilih saya lebih memilih kehilangan uang atau materi. Kehilangan materi masih bisa dicari, jika kehilangan waktu dan kesempatan mau dicari di mana coba?


Sometimes later will be never